24 Desember 2008
22 Desember 2008
20 Desember 2008
29 November 2008
27 November 2008
DONGENG DI ACARA PSYCHOLOGY FESTIVAL 2008
pada tanggal 29 November 2008.
Berbagai jenis kegiatan seperti :
o Pameran Jenis Psikologi
o Workshop Psikologi
o Aneka Permainan untuk Keluarga
o Aneka Lomba untuk TK, SD, SMP, SMU dan Mahasiswa
o Bazaar Murah
Dan jangan ketinggalan untuk menyaksikan :
Musical Story Telling, yang akan dibawakan oleh :
Kak Awam Prakoso
21 November 2008
Children's Book Week di Sekolah
(21 Desember 2008)
Hari ini di sekolah anak saya diadakan Children's Book Week. Kebetulan saya sebagai wali murid diminta untuk berpartisipasi sebagai storyteller untuk anak TK A dan TK B. Setelah saya adakan pemilihan sesuai dengan minat anak, ada dua buku yang mendapatkan suara terbanyak yaitu Lightning McQueen dan Kisah Puteri dan Pangeran. Kemudian saya mulai bercerita dengan menggunakan buku pertama dengan judul Lightning McQueen. Anak-anak pun antusias mendengarkan cerita, meskipun terkadang ada beberapa anak yang saling berebutan untuk mendapatkan tempat paling depan dan ingin ikut bercerita. Saya pun senang meneruskan cerita yang saya bacakan, sambil menenangkan beberapa anak yang sempat saling berebut.
Namun sayang, pihak sekolah membatasi waktu saya dalam bercerita, hingga akhirnya anak-anak terlihat agak kecewa karenanya. Semula saya membayangkan akan bercerita dan berinteraktif dengan anak-anak dalam mengeksplorasi cerita yang saya bacakan. Tapi karena guru sekolahnya memberikan warning bahwa waktunya sudah habis, akhirnya rencana itu pun batal. Dan yang lebih membuat saya menyesal, diawal acara saya sudah bilang bahwa akan membacakan dua buku cerita yang dipilih untuk anak-anak. Rasanya belum ikhlas meninggalkan anak-anak setelah bercerita tadi. Seandainya pihak sekolah mau memahami bahwa bercerita terkadang tidak bisa dibatasi waktu, terutama jika anak-anak sudah tertarik untuk melanjutkannya lagi.
Bercerita bagi anak-anak adalah hal yang sangat menyenangkan, karena mereka merasa terhibur dan diperhatikan. Ketika sebuah cerita dibacakan, sebenarnya bukan hanya kemampuan mendengar dan memperhatikan saja yang terasah. Namun juga kemampuan daya ingat, imajinasi, fantasi, bahasa, pengenalan berbagai bentuk emosi, ketangkasan dalam menangkap cerita serta keterampilan menceritakan atau menuliskan kembali isi cerita, jika usianya memang sudah memungkinkan. Selain itu, kita juga bisa memberikan pesan-pesan moral yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan kepribadian dan perilakunya kelak.
Idealnya sebuah cerita disampaikan :
- Tidak harus dari sebuah buku, melainkan juga bisa melalui karangan imajinasi yang bebas.
- Anak tidak sedang dalam keadaan terlalu lelah dan mengantuk, sehingga ia bisa menikmati dan memahami cerita dengan baik.
- Menggunakan media bantu, misalnya; mainan favorit, hasil kreativitas pencerita dengan menggunakan kertas yang dihias menjadi bentuk tertentu sesuai ceritanya, dll.
- Cerita disampaikan dengan cara yang menarik, seperti; merubah suara untuk masing-masing tokoh sesuai karakternya, menambahkan gerakan-gerakan yang menarik, suara-suara latar dll.
- Anak diajak berinteraksi dengan cerita yang dibacakan, seperti memberikan pertanyaan; bagaimana kira-kira kelanjutan ceritanya, siapa saja nama-nama tokohnya, apa saja nilai-nilai positif dalam cerita dll. Sehingga akan terjadi komunikasi dua arah dan anak pun tidak merasa jenuh.
- Jika usia sang anak memungkinkan, mintalah mereka untuk menuliskan kembali cerita yang sudah disampaikan, supaya kemampuannya dalam bahasa dan menulis berkembang. Namun, jika usia anak belum memungkinkan, cukup dengan memintanya untuk menceritakan kembali sesuai dengan kemampuan daya tangkap mereka. Ingat, jangan menyalahkan anak jika pada saat itu ada kesalahan dalam mengulang cerita. Karena hal itu akan mempengaruhi rasa percaya dirinya. Biarkan anak-anak bebas berimajinasi supaya mereka senang dan merasa dihargai. Berilah tanggapan yang menyenangkan untuk mereka, misalnya memberikan pujian, hadiah kecil untuk keberaniaannya maju bercerita di hadapan teman-temannya atau dengan reward lain.
16 November 2008
Dongeng di Acara Edu Fair
Penampilan Dongeng selalu dinantikan oleh anak-anak. Hal ini terbukti, ketika anak-anak menyaksikan pertunjukan, mereka bukan saja sekedar menyimak dongengan, lebih jauh dari itu mereka sesekali mengikuti adegan-adegan yang diperankan oleh Kak Awam. Mereka begitu interaktif sekali. Anak-anak begitu menikmati acara Dongengan (kakdul).
09 November 2008
Dongeng ICE 2008
Kafe Balita yang merupakan Komunitas Keluarga Indonesia, ikut berpartisipasi dengan menggelar berbagai kegiatan, yang diantaranya Workshop merangkai bunga, membuat boneka, Tips & Trik Fotografi, Peragaan Sains dan tidak ketinggalan Pentas Dongeng yang di bawakan oleh Kak Awam Prakoso. Berita Selengkapnya Klik disini
08 November 2008
07 November 2008
20 September 2008
Seminar dan Bookfair Kafebalita-Shining Star
05 September 2008
31 Agustus 2008
02 Agustus 2008
Cerita dari Bogor - Hari Anak Nasional
Aku sangat yakin, lebih dari 600 pengunjung yang didominasi para ibu-ibu, mendampingi anak-anaknya, paling-paling hanya lima persen saja yang sering mendongeng buat wajah-wajah polos itu. Atau setidaknya 10 persen yang sering membacakan buku-buku cerita. Ehmm... lalu dengan keseriusanku, Aku melakukan sampling, dengan bertanya kepada sepuluh ibu-ibu yang berdekatan denganku. Dari sepuluh ibu-ibu yang kutanya, tersipu-sipu sebelum menjawab pertanyaanku. Hasilnya, 3 orang menggelengkan kepala, tertanda tidak pernah. Lalu 6 orang lagi yang menjawab pernah membacakan buku cerita kepada anak-anaknya, tapi sudah lupa kapan mereka melakukannya. Tapi aku masih bisa tersenyum, karena satu diantara mereka menjawab dengan mantap. “Sering kak. Apalagi 2 anak saya selalu meminta saya untuk membacakan buku cerita”. Aku tersenyum, lalu aku mohon diri pura-pura pergi ke toilet.
Aku merasa belum puas atas samplingku. Aku mencoba lagi bertanya kepada beberapa ibu-ibu lagi yang kulihat sangat feminim dalam berpakaian yang sedang ramai bergunjing. Setelah aku memberikan salam, dengan PDnya aku bersalaman dengan mereka. Untung saja mereka tidak cuek bebek padaku. Salah satu dari mereka membuka obrolan. “Nanti judul dongengnya apa kak?” Setelah aku menjawab judul cerita yang akan aku dongengkan nanti, aku balik bertanya kepada mereka semua. “Kalau boleh tau, apa sih yang ibu-ibu obrolkan tadi?” Aku kaget dan harap-harap cemas. Dalam hati aku berucap, “Waduh, kenapa aku memberikan pertanyaan konyol seperti itu ya?”. Belum reda rasa deg-degan, satu diantara mereka menjawab, “ya, cerita-cerita aja sih kak. Pengalaman-pengalaman waktu muda” karena gaya menjawabnya yang dibuat-buat, spontan kamipun tertawa ramai. Lalu aku diam sejak, dan menarik nafas panjang dan menatap kearah ibu-ibu itu seraya menaikkan kedua alisku. Mungkin karena melihat gayaku, merekapun memandangku, seperti menunggu pembicaraan dariku. “Dari kejauhan, saya tadi menyaksikan ibu-ibu saling bercerita dengan sangat akrabnya. Apakah hal ini dilakukan juga ketika dirumah, maksud saya, saling berbagi cerita juga dengan putra-putrinya?” mereka lalu saling pandang. Lalu mereka menggelengkan kepala. Reaksi itu membuat aku kecewa. Lalu aku sedikit bertutur tentang penting mendongeng untuk anak. Aku tidak perduli kalau mereka menganggap aku mengguruinya. Yang pasti aku melihat mereka mendengarkanku dengan seksama. Lalu aku merogoh kantong kemejaku dan membagikan lembaran kampanye yang kubuat seukuran kartu nama kepada mereka. Lembaran ini selalu kubawa kemanapun aku pergi. Mereka langsung membaca lembaran yang kuberi judul, “Ayah-Bunda, Mendongenglah untukku”.
Bersamaan dengan aksiku itu, managerku datang dan memintaku untuk segera mempersiapkan diri. Aku melangkahkan kakiku menuju panggung yang disambut dengan lagu balonku ada lima yang didendangkan oleh anak-anak.
Usai lagu Balonku Ada Lima, Pemusikku segera memutar Lagu Opening Dongeng yang sengaja aku buat untuk selalu aku nyanyikan setiap mendongeng dimanapun. Lirik yang sangat sederhana, namun cukup menyapa adik-adik yang akan mendengarkan dongeng dan sedikit pesan pada orang tua untuk selalu mendongeng buat anak-anaknya. Seperti ini liriknya.
Apakabar adik-adik semua,
berjumpa lagi dengan kak awam
sudah siapkah mendengar cerita
yang pasti menarik
Apakabar ayah dan bunda semua
Berjumpa lagi dengan kak awam
Sudah seringkah berbagi cerita
Untuk anak-anakmu.
Saksikanlah kakak dalam beraksi
Bercerita yang penuh dengan gaya
Kakak harap adik-adik semua
Dapat terhibur dan suka cita.
Ambil hikmahnya, dari cerita yang kau dengar 2x
Ambil hikmahnya, jadilah anak yang pintar 2x
Akupun masih teringat akan pengambilan sampling kepada ibu-ibu. Setelah berkomunikasi dengan adik-adik yang siap mendengarkan cerita, aku lalu bertanya lagi dengan lantang. “Ayah dan ibu sekalian, siapa yang sering bercerita untuk putera-putrinya dirumah?” Benar sekali tebakanku. Ternyata dari ratusan ibu-ibu hanya segelintir saja yang tunjuk jari. Akupun manggut-manggut, dan segera tampil mendongeng.
Kebanyakan Ibu-ibu sangat jago bercerita. Saya percaya itu. Kebanyakan mereka sangat pandai mengemas suasana menjadi akrab, ketika berkumpul dengan dengan teman-temannya. Nah, kenapa kemampuan bercerita ini tidak diberikan untuk anak-anaknya dirumah ya?
Memang sih, kata-kata seorang ibu saat membacakan cerita atau mendongeng kepada anak-anaknya tidak mampu mengubah mineral menjadi susu kental manis, tapi akan mampu mengubah perasaan dan pola pikir sang anak. Komunikasi yang dibangun melalui cerita tidak hanya sanggup mengusir rewel dan suasana gundah sang anak, tetapi lebih dari itu, akan mampu membentuk karakter, wawasan dan kosmos secara kreatif.
Semoga ibu-ibu semakin menyadarinya. Amin
12 Juli 2008
Orang Tua Sejati, adalah Impianku
Talkshow yang membahas Peranan Orang Tua Sejati berjalan selama 60 menit ini membawa ibu-ibu untuk mempelajari teknik mendongeng untuk putera dan puterinya.
Kak Awam menyampaikan, bahwa Dongeng harus lebih dirutinitaskan dalam keseharian daripada hanya difungsikan sebagai pengantar tidur atau sebagai perangsang otak dikala jenuh. Orang tua tidak boleh melupakan bahwa manfaat dan pengaruh dari dongeng untuk anak dapat mempengaruhi pada kehidupan anaknya sehari-hari. Mumpung anak masih menjadi anak, dan belum tumbuh remaja, orang tua harus menanamkan nilai-nilai kebajikan sedini mungkin.
Masa kanak-kanak merupakan fase yang paling subur untuk melakukan pembinaan keilmuan dan pemikiran. Jika orang tua mengemas materi dongeng dengan sangat baik dan mengedepankan persoalan tersebut, maka anak akan terangsang imajinasinya dan ia akan berkembang secara efektif, untuk menjadi manusia yang berkarakter dikemudian hari.
Dalam sesi tanya jawab, banyak sekali ibu-ibu yang merasa kesulitan mendongeng dikarenakan belum terbiasa dan merasa tidak bisa. Kak Awam menyarankan agar ibu-ibu memulai dengan mengumpulkan buku-buku cerita yang disesuaikan dengan usia putera dan puterinya. Dan mulailah dengan membacakan buku cerita sebisanya, lama kelamaan orang tua akan semakin terbiasa. Bila mana kebiasaannya sudah menjadi budaya keseharian, tinggal mengoptimalkan diri untuk menjadi pendongeng yang baik dan benar khusus untuk putera dan puterinya. Kak Awam juga menyampaikan jurus-jurus efektif cara mendongeng untuk peserta.
Dan di akhir acara, kak Awam menyajikan Dongeng Musikal berjudul "Anak Kelinci Yang Tidak Patuh", yang dipersembahkan untuk putera-puteri peserta yang juga hadir di acara tersebut sekaligus memberikan gambaran kepada ibu-ibu bagaimana cara menarik perhatian agar anak mengikuti adegan demi adegan dalam dongeng yang disajikan.
Semoga ibu-ibu menjadi pendongeng yang baik bagi putera dan puterinya. (Adul)
05 Juli 2008
Jambore Anak Jalanan
Lebih dari 300 anak memadati panggung untuk mengikuti dongengan yang saya bawakan. Dan saya kagum dengan semangat anak-anak, ketika mengikuti jalannya Dongeng yang saya bawakan secara musikal. Mereka begitu imajinatif mengikuti adegan demi adegan. Sungguh luar biasa.
Dan hebatnya lagi, sebelum dongeng saya mulai, mereka berteriak-teriak minta agar saya membawakan cerita "Jago & Cengger". Cerita tentang persahabatan dua ekor ayam jantan yang pernah saya bawakan di acara Deklarasi Anak Jalanan tanggal18 Februari 2008 lalu. Bahkan salah satu dari mereka sempat menuturkan kembali cerita tersebut kepada saya. Luar biasa.
Dengan demikian betapa mereka sangat membutuhkan buku dan cerita. Semoga mereka terus bersemangat. Semangat untuk meraih cita-cita seperti tema pada acara Jambore kali ini. (Adul)
29 Juni 2008
AYO KE BANK
Acara ini diperuntukkan untuk anak-anak Sekolah Dasar, dimana untuk memberitahu semenjak dini manfaat menabun di bank.
Selain acara Dongeng dari Kak Awam, juga ada acara Talkshow yang cukup menggugah anak-anak untuk bertanya dan berinteraksi mengenai menabung di Bank.
Usai mendongeng, kak awam membagikan buku-buku cerita yang diterbitkan oleh Bank Indonesia kepada semua anak-anak yang hadir.
21 Juni 2008
Drama Musikal Anak
Sesuatu yang berkesan wajib diberikan ketika anak lepas dari Taman Bermain. Karena kesan tersebut akan melekat sepanjang hidupnya.
Drama Musikal berjudul “PELANGI” yang ditulis dan dikemas Kak Awam dimainkan oleh siswa/i Taman Kanak-Kanak Salman di bilangan Ciputat-Tangerang dengan penuh suka dan cita.
Petualangan, komedi, tari-tarian, lagu-lagu serta kostum yang menarik serta pesan moral, lengkap disetiap babak.
Lewat cerita ini, anak-anak bisa dapat contoh pentingnya membina persahabatan dan kekeluargaan.
Drama Musikal kali ini didukung oleh 102 pemain, 4 di antaranya adalah ibu guru dan orang tua murid. Walaupun mereka bermain tanpa ditemani bintang terkenal, dan ruang yang seadanya bukan standar gedung pertunjukan, anak-anak bermain sangat mengagumkan.
Semoga melalui drama yang mereka ikuti menjadi pengalaman dan kesan yang tiada terhingga. Amin (Rahmad Azi)
08 Juni 2008
Workshop Dongeng di SD Annisa Bintaro
Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, tentunya media komunikasi dapat dipelajari dengan sangat mudah. Tanpa mengkesampingkan metode-metode lainnya, bahwa pembelajaran komunikasi melalui media mendongeng sangatlah efektif untuk anak didik.
Sebelum memulai pelajaran dongeng, Kak Awam terlebih dahulu mendongeng dengan satu cerita yang edukatif, menghibur, penuh dengan pesan moral dan serat dengan pelajaran bahasa.
Di sela-sela pembacaan dongeng, para siswa ditanya arti kata dan kalimat tertentu. Sebagian pelajar mampu menjawab dengan cepat setelah diberikan arahan tentang kegunaan kata itu.
Usai mendongeng, Siswa-siswa yang baru saja menginjakkan kakinya di halaman Sekolah Dasar sangat lihai dalam menampilkan dongeng yang mereka telah buat secara berkelompok.
Dalam kegiatan Seni dan Bahasa yang diselenggarakan oleh SD An-nisa Bintaro, anak-anak sangat antusias sekali dengan dongengan dan bertanya kapan lagi kak awam datang untuk mendongeng.
15 Mei 2008
07 Mei 2008
Perlu Kreatifitas dalam Mendongeng
Agar anak dapat terstimulasi dengan baik dan cepat, maka "JANGAN ASAL MENDONGENG", kata saya ketika saya berkeliling dan berdiskusi dengan orang tua murid di beberapa Sekolah TK/SD yang mengundang saya. Apa maksud saya mengatakan "JANGAN ASAL MENDONGENG"?. Hal ini lebih saya khususkan bagi orang tua yang sudah rutin mendongeng buat putera dan puterinya dan juga untuk para pendidik yang mempunyai jam khusus mendongeng di tempat ia bekerja. Bahwa dalam mendongeng sebaiknya tidak sekadar membacakan cerita dari sebuah buku atau tanpa buku dengan datar. Namun lebih dari itu, mimik, intonasi, gerak bahkan dengan menambahkan sebait lagu atau pusisi dalam cerita, stimulasi melalui dongeng akan menjadi lebih kaya.
Intinya adalah, kreatifitas dalam bercerita/mendongeng adalah sangat penting.
Selamat mencoba
20 April 2008
Budayakan Dongeng
19 April 2008
Talkshow "Ayah-Bunda, Mendongenglah Untukku"
Itulah tema yang diambil oleh kak Awam ketika diminta hadir sebagai pembicara di acara Public Talk Show yang diselenggarakan oleh TK. Salman Pisangan Ciputat Tangerang pada tanggal 19 April 2008.
Berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya yang hanya menggelar acara pentas seni, kali ini TK Salman dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya yang ke-36 menggelar acara yang melibatkan orang tua untuk mengikuti Talk Show.
Dalam penjabarannya, kak Awam mengingatkan kembali peran aktif orang tua untuk memberikan dongengannya kepada anak-anaknya setiap saat, dengan tidak mengenal waktu dan tempat. Karena dongeng adalah media yang sangat efektif untuk menanamkan nilai akhlak yang baik, mengembangkan cakrawala imajinasi, meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi, belajar mengenal kehidupan, meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan dan lain sebagainya. Selain itu bahwa dongeng juga merupakan sarana hiburan yang sangat berbeda dengan hiburan yang ada di pesawat televisi. Perbedaan yang mendasar ketika anak menonton televisi adalah karena sang anak tidak dapat memilah mana pesan yang baik dan mana pesan yang tidak perlu mereka terima.
Selain daripada manfaat diatas, bahwa media dongeng adalah media yang benar-benar dapat memberikan kehangatan yang luar biasa antara orang tua dan anak, yang mana hal tersebut tidaklah mungkin digantikan oleh media apapun.
Penjabaran yang diberikan Kak Awam kurang lebih selama 30 menit, dilanjutkan dengan tanya jawab dan praktek sederhana untuk mendongeng di keluarga.
Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan disekolah-sekolah lain, dengan harapan agar semua orang tua dapat mengedepankan dongeng ditengah-tengah keluarga. (Rahmad Azi Durasi)
13 April 2008
Dongeng Lingkungan bersama KKS Melati
Dalam kesempatan ini, Kak Awam Prakoso mengekspresikan untuk mengajak anak-anak mencintai lingkungan dan habitatnya melalui Dongeng Satwa.
09 April 2008
Road Show Berbagi Sehat Bersama CALPICO di Mulai
Dalam upaya tersebut, PT. Ajinomoto Sales Indonesia sebagai produsen CALPICO yang merupakan susu Fermentasi yang baik untuk kesehatan, melaksanakan kegiatan “Berbagi Sehat Bersama CALPICO” di 30 sekolah Taman Kanak-Kanak se-Jabodetabek dengan rangkaian kegiatan yang dikemas sangat baik untuk kebutuhan anak, yang mana selain anak mendapatkan hiburan, anak juga mendapat tuntunan edukasi, juga berkompetisi dengan melibatkan keluarga.
Yang menarik dari pertunjukan Dongeng yang dibawakan oleh kak Awam Prakoso adalah dimana Dongeng tersebut dikemas secara Multimedia. Sehingga selain anak berinteraksi dengan Kak Awam saat bercerita, anak juga dapat menikmati sajian animasi secara interaktif.
Pihak CALPICO berharap bahwa kegiatan ini akan berdampak sangat baik untuk anak. Karena sajian dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk mengenalkan nilai-nilai akhlak yang baik, merangsang cakrawala imajinasi dan menumbuhkan kecerdasan emosional. (Budi Bado)