...........:Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :.....

19 Juli 2009

JAMBORE SAHABAT ANAK XIII

Ini adalah yang ke-3 kalinya saya mengisi acara Jambore Sahabat Anak. Pada jambore kali ini, Sahabat Anak mengambil tema “Aku dan Tanah Airku”. Sebuah gagasan tema yang sangat cerdas sekali. Pengenalan dan kebanggaan, juga kecintaan akan kekayaan alam dan keragaman budaya yang ada merupakan isu yang pantas untuk diangkat dalam jambore kali ini.

Sebagian orang mungkin berfikir, bahwa anak jalanan tetaplah anak jalanan yang kotor dan menjadi pemandangan yang tidak menyenangkan di sebuah kota seperti Jakarta.
Seharusnya tidak seperti itu, mereka semua sama seperti anak-anak yang lainnya. Mereka punya hak untuk bermain, hak untuk dilindungi, hak untuk belajar dan hak untuk menikmati kekayaan alam yang dimiliki republik ini.
Sungguh sangat ironis bila mana sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, tapi masih banyak anak-anak yang berseliweran di jalan-jalan. Dari mulai anak-anak yang hanya untuk bertahan hidup, sampai dengan anak-anak yang dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Hidup sebagai anak jalanan bukanlah harapan dan cita-cita seorang anak dan orang tuanya. Tidak ada seorang anakpun yang dilahirkan bercita-cita menjadi anak jalanan.
Anak merupakan bagian dari komunitas seluruh manusia di muka bumi. Tanpa terkecuali anak jalanan.
Penanganan masalah anak jalanan bukan tugas dari pemerintah saja, tetapi tugas kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Memang sih, yang menjadi penanggung jawab utama adalah pemerintah sebagai pelayan masyarakat dan pengemban amanat konstitusi.
Seperti yang disebutkan dalam konstitusi dimana “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara” (Pasal 34 UUD 1945). Negara wajib memelihara anak-anak terlantar, bukan memeliharanya berkeliaran di jalanan untuk mencari nafkah.
Jadi jelas bahwa pemerintah penanggung jawab utama dalam penanganan masalah anak jalanan dan berkewajiban untuk merealisasikan 20% (kalau perlu ditambah sih…) dari APBN untuk pendidikan Anak Indonesia.



0 komentar: